1. Arahkan mereka terlebih dahulu ke kebiasaan yang positif
hal ini sangat penting karena jika kita ingin bersama dalam jumlah orang yang banyak perlu melakukan hal demikiaan. apalagi di jaman sekarang. Banyak dan bahkan tidak sedikit orang yang hanya melakukan kegiatan mereka yang tidak melibatkan orang lain secara bersama-sama. untuk memilih kebiasaan yang positif hendaknya memilih opsi yang terbaik. Opsi tersebut bisa dari Hoby kebanyakan orang yang akan anda kumpulkan, kesukaan, obsesi atau bahkan mimpi yang serupa. Biasanya opsi paling bagus adalah bidang olahraga, karena hampir 99 % orang pasti menyukai olahraga, sekalipun orang itu mempunyai kelainan. jadi mungkin inilah cara awal yang harus anda tempuh. untuk selanjutnya lihat potensi apa saja yang memungkinkan ada dari orang-orang yang anda kumpulkan.
2. Fasilitasi dengan hal yang terbaik
kita sering lalai dengan hal penting ini, fasilitas amat penting dalam segala hal dan bukan hanya tempat, melainkan semua aspek yang mendukung arah tujuan itu. di suatu daerah mungkin jumlah orang berbakat hampir 75 % dari jumlah penduduknya, tetapi daerah tersebut kalah dengan daerah yang memiliki potensi berbakat yang lebih sedikit. atau daerah A yang memiliki sumber daya alam yang luas dan melimpah kalah dengan daerah yang hanya sepersekian persen dari sumber daya yang di miliki A. hal tersebut tidak lepas dari tidak lepas dari bagaimana pemanfaatan segala aspek fasilitas. karena semakin baik fasilitas yang digunakan, maka hal tersebut akan searah dengan kualitas yang dihasilkan.
3. lakukan secara kontinyu
banyak orang yang tidak puas dengan apa yang telah ia dapatkan, hal ini mungkin memang tidak baik jika tujuan mereka untuk sombong. tetapi kita kembali ke tema awal, demi kebersamaan yang konsisten, hal ini penting karena akan menjaga kebersamaan itu tetap ada. jadi lakukanlah secara kontinyu agar ada evaluasi dari hal-hal yang belum bisda anda capai.
4. Bina ideologi/pemikiran mereka
pembinaan dapat dilakukan dengan hal-hal yang dapat menperjelas obsesi anggota bahwa tujuan mereka berkumpul itu adalah satu tujuan, tidak menyimpang dari tujuan awal tetapi memberi dampak bagi hal-hal lain yang mungkin akan tersentuh dengan sendirinya mulai dari aspek keamanan, ilmu pengetahuan, teknologi, politik, sosial, ekonomi, budaya dan agama.
semoga ini dapat bermanfaat, bagi saya selaku penulis, maupun bagi semua orang yang terlibat.
kritik dan saran amat diperlukan, agar kita sama-sama tidak berjalan di arah yang salah..
salam.
Semuanya tentang pendidikan Ada di Sini. itulah niat dari pembuatan blog ini. peran aktif dari pembaca berupa komentar dan masukan yang bermanfaat akan sangat membantu dalam pengembangan blog ini. untuk dapat lebih dekat dengan penulis, anda dapat mem"follow" twitter dan meng'add FB penulis.
Jumat, 29 Juni 2012
Kamis, 28 Juni 2012
LKS Reaksi Oksidasi Reduksi
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
- Judul
Reaksi
Redoks
- Tujuan
Mengamati contoh
reaksi oksidasi dan reduksi
- Cara Kerja
1. Amplaslah pita magnesium hingga
bersih. Kemudian, jepit pita magnesium dengan tang besi, lalu bakar. Tampung
abu hasil pembakaran dalam tabung reaksi. (Perhatian: Jangan menatap pita
magnesium yang sedang terbakar)
2. Campurkan serbuk tembaga (II)
oksida dan serbuk karbon, masing-masing kira-kira 5 gram, dalam tabung reaksi.
Kemudian panaskan campuran itu hingga terbentuk logam tembaga. Pemanasan
sebaiknya menggunakan pembakar Bunsen.
- Analisis Data/Pertanyaan
1. Zat yang terbentuk pada pembakaran
magnesium di udara terdiri atas MgO dan Mg3N2. Tuliskan
persamaan reaksi pembakaran magnesium tersebut (dua reaksi, satu dengan oksigen
dan satu lagi dengan nitrogen. Kedua reaksi itu tidak boleh digabungkan)
2. Nyatakan apakah reaksi pembakaran
magnesium termasuk oksidasi atau reduksi? Jelaskan jawabanmu.
3. Reaksi antara serbuk tembaga (II)
oksida dengan serbuk karbon menghasilkan tembaga dan karbon monoksida (CO).
Tulislah persamaan setara untuk reaksi tersebut.
4. Nyatakan apakah reaksi antara
serbuk tembaga (II) oksida dengan serbuk karbon tergolong reduksi atau
oksidasi? Jelaskan jawabanmu.
5. Apa yang terjadi pada karbon pada
prosedur (2) di atas?
6. Apakah sudah tepat jika reaksi
antara serbuk tembaga (II) oksida dengan serbuk karbon disebut sebagai reaksi
reduksi? Jika tidak, apa nama yang sebaiknya digunakan untuk reaksi tersebut?
7. Apakah fungsi karbon pada reaksi
antara serbuk tembaga (II) oksida dengan serbuk karbon? Zat mana yang berfungsi
sebagai pengoksidasi dalam reaksi itu?
8. Tariklah kesimpulan dari percobaan
ini.
LKS Larutan Elektrolit
LEMBAR
KERJA SISWA (LKS) EKSPERIMEN
UJI LARUTAN ELEKTROLIT
DAN NONELEKTROLIT
I.
Tujuan
- Mengidentifikasi sifat-sifat larutan nonelektrolit, elektrolit kuat, dan elektrolit lemah melalui percobaan.
- Mengelompokkan larutan ke dalam larutan nonelektrolit, elektrolit kuat, dan elektrolit lemah berdasarkan sifat hantaran listriknya.
II.
Alat dan Bahan
1.
Alat
Adapun alat yang diperlukan diantaranya:
a.
Penampang kayu
b.
Bola lampu (5 watt)
c.
Kabel listrik dan capit buaya
d.
Batang grafit
e.
Gelas kimia 500 ml
f.
Gelas ukur
2.
Bahan
Adapun bahan yang diperlukan diantaranya:
a.
Larutan garam dapur
b.
Larutan asam klorida
c.
Larutan natrium
hidroksida
d.
Air suling (aquades)
e.
Air sumur
f.
Air ledeng
III. Prosedur
Kerja
a. Rangkai alat
seperti gambar dibawah ini!
b.
Masukan 250 ml air suling (aquades) kedalam gelas kimia. Kemudian uji daya hantarnya dengan menyalakan saklar pada
sumber arus listrik
c.
Bersihkan elektroda
(grafit) dengan air dan keringkan. Dengan
cara yang sama ujilah daya hantar larutan garam dapur, larutan asam klorida,
larutan natrium hidroksida, air sumur dan air ledeng.
IV. Data
Pengamatan
No
|
Sampel
|
Pengamatan pada
|
ket
|
|
Elektroda
|
Bola lampu
|
|||
1.
|
Air suling (aquades)
|
|||
2.
|
Larutan garam dapur
|
|||
3.
|
Larutan asam klorida
|
|||
4.
|
Larutan natrium hidroksida
|
|||
5.
|
Air sumur
|
|||
6.
|
Air ledeng
|
V.
Kesimpulan
………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………..
VI. Pertanyaan
1.
Gejala
apakah yang menandai hantaran listrik melalui larutan?
2.
kelompokan bahan-bahan
yang diuji kedalam larutan elektrolit dan nonelektrolit!
RPP Larutan Elektrolit dan non-elektrolit
I.
Standar
Kompetensi
Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta
reaksi oksidasi-reduksi
II.
Kompetensi
Dasar
Mengidentifikasi sifat
larutan non-elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.
III.
Indikator
- Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit melalui percobaan
- Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya
- Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik
- Mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar
IV.
Tujuan
Pembelajaran
Aspek kognitif
Setelah mempelajari
materi ini, diharapkan siswa dapat:
1.
Mengidentifikasi
sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit melalui percobaan
2.
Mengelompokkan larutan
ke dalam larutan nonelektrolit dan elektrolit berdasarkan sifat hantaran
listriknya.
3.
Menjelaskan
penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik
4.
Menjelaskan bahwa
larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar.
5.
Menyimpulkan gejala-gejala
hantaran arus listrik dalam berbagai larutan berdasarkan hasil pengamatan.
6.
Menyebutkan
contoh-contoh larutan yang termasuk elektrolit dan non elektrolit.
Asfek afektif
Aspek afektif
yang dikembangkan diantaranya:
- Kemampuan menanggapi permasalahan yang diajukan guru.
- Kemampuan bertanya dan menyusun pertanyaan.
- Kemampuan menjawab pertanyaan yang diajukan guru.
- Kemampuan menghargai pendapat orang lain.
- Kemampuan bekerja sama dengan orang lain.
- Bertanggung jawab
Aspek psikomotor
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa terampil :
1.
Merangkai
alat uji daya hantar listrik
2.
Menuangkan
larutan kedalam gelas kimia
3.
Mengukur
larutan
V.
Materi Pembelajaran
Larutan terdiri atas beberapa zat. Jumlah
zat yang paling banyak dalam suatu larutan disebut pelarut (solvent),
sedangkan zat yang lainnya disebut zat terlarut (solute). Larutan
elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan
larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik. Daya hantar listrik merupakan kemampuan larutan untuk menghantarkan arus
listrik.
VI. Sumber/Alat Bantu
- Sumber :
1)
Buku
Kimia untuk SMA kelas X semester II karangan Michael Purba penerbit Erlangga
tahun 2007.
2)
Lembar
kerja siswa
2. Alat bantu :
Alat dan bahan untuk praktikum.
1)
Alat : Penampang kayu, Bola lampu (5 watt),
Kabel listrik dan capit buaya, Batang
grafit, Gelas kimia 500 ml, Gelas ukur
2)
Bahan :
Larutan garam dapur, Larutan asam klorida, Larutan
natrium hidroksida, Air suling (aquades), Air sumur, Air ledeng
VII.
Metode/Pendekatan
1.
Pendekatan : Keterampilan
Proses
2.
Metode : Praktikum,
diskusi dan tanya jawab
VIII.
Langkah-langkah
Pembelajaran
1. Tatap
Muka
Kegiatan
|
Langkah-Langkah
|
Alokasi Waktu
|
Awal
|
1.
Tadarus, mencek kehadiran siswa, mengkondisikan
agar siswa siap belajar.
2.
Menuliskan materi pokok dan tujuan pembelajaran
yang akan dipelajari (pada papan tulis atau media lainnya) tentang larutan
elektrolit dan non elektrolit
3.
Mencek prasyarat pengetahuan ikatan kimia
4.
Motivasi : Mengungkap
pengetahuan siswa mengenai larutan dan menyebutkan contoh-contohnya yang ada
dalam kehidupan sehari-hari.
|
10 menit
|
Inti
|
1.
Tahap Situasional
-
Penegasan kembali mengenai tujuan pembelajaran
-
Guru memberikan informasi mengenai larutan elektrolit dan non elektrolit
-
Pembagian kelompok, siswa dikelompokkan menjadi lima kelompok
-
Pengkondisian siswa, instruksi pembelajaran dan
pembagian LKS
eksperimen.
2.
Tahap eksplorasi
-
Siswa mempelajari LKS eksperimen yang diberikan oleh guru secara berkelompok
-
Guru
mengarahkan siswa untuk melakukan praktikum.
-
Guru
menjelaskan judul, tujuan, dan prosedur kerja praktikum.
-
Siswa
melakukan praktikum dengan teman sekelompoknya.
3.
Tahap Elaborasi
-
Siswa bekerja dalam kelompok, mengisi lembar kerja
yang diberikan oleh guru
-
Tiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
4.
Konfirmasi
-
Siswa dengan
bimbingan guru membahas data hasil pengamatan.
-
Guru
menjelaskan pengaruh ion-ion pada larutan terhadap daya hantar listrik.
-
Siswa
menyimak penjelasan guru.
-
Guru
memberikan contoh beberapa larutan yang termasuk elektrolit dan non
elektrolit.
-
Siswa
mengelompokkan larutan yang termasuk elektrolit dan non elektrolit.
|
70 menit
|
Akhir
|
-
Siswa menanyakan hal-hal yang belum jelas
-
Guru menuliskan kesimpulan/hasil dari pembelajaran di
papan tulis.
-
Siswa menuliskan hal-hal yang penting
-
Siswa memperoleh tugas membuat laporan hasil praktikum
-
Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh
guru.
|
10 menit
|
Tugas Mandiri Terstruktur
Laporan praktikum
IX.
Penilaian
1.
Prosedur
penilaian
1.1
Penilaian
Kognitif
Jenis :
Tes Tulis
Bentuk :
Pilihan Ganda
1.2
Penilaian
Afektif
Bentuk :
Lembar pengamatan sikap siswa
2.
Instrumen
Penilaian
Penilaian kognitif
1.
Dari hasil pengujian daya hantar listrik terhadap A dan B diperoleh hasil :
Pada larutan A lampu menyala dan terjadi gelembung gas sedang pada larutan B lampu
tidak menyala dan tidak terjadi gelembung gas. Kesimpulan yang dapat diambil adalah ….
A.
larutan A adalah elektrolit karena terjadi gelembung-gelembung gas
B.
larutan A
adalah elektrolit karena tidak terjadi gelembung-gelembung gas
C.
larutan A
adalah elektrolit karena terurai menjadi ion-ion
D.
larutan A
adalah elektrolit karena tidak terurai menjadi ion-ion
E.
larutan A
adalah elektrolit karena mudah larut dalam air
2.
Dari suatu
eksperimen diperoleh data sebagai berikut :
Kekuatan elektrolit yang sesuai data tersebut di bawah ini adalah
….
A.
CH3COOH
< C12H22O11
B.
C12H22O11
< HCl
C.
HCl < CH3COOH
D.
C12H22O11
< CH3COOH
E.
CH3COOH
< HCl
3.
Data
pengamatan daya hantar listrik beberapa larutan dalam air sebagai berikut :
Yang tergolong elektrolit lemah adalah larutan dengan huruf ….
A.
P, Q dan R D. U, V dan W
B.
R, S dan T E. P, R dan W
C.
P, R dan T
4.
Data hasil
uji elektrolit air dari berbagai sumber sebagai berikut :
Pernyataan yang tepat untuk data di atas adalah ….
A.
air laut
tergolong elektrolit lemah
B.
air sumur
tergolong elektrolit paling lemah
C.
daya hantar
air sungai lebih kecil air hujan
D.
daya hantar
air hujan paling lemah
E.
air dari
berbagai sumber adalah elektrolit
5.
Data
eksperimen daya hantar listrik beberapa larutan :
Berdasarkan data di atas yang merupakan larutan non elektrolit adalah ….
Berdasarkan data di atas yang merupakan larutan non elektrolit adalah ….
A.
1 dan 5 D. 1 dan 4
B.
2 dan 3 E. 3 dan 5
C.
2 dan 4
Kunci
jawaban:
1.
A
2.
E
3.
E
4.
A
5.
C
Format Penilaian Afektif
No
|
Aspek
afektif yang dinilai
|
Skor
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1.
|
Kemampuan menanggapi
permasalahan yang diajukan guru
|
|
|
|
|
|
2.
|
Kemampuan bertanya dan
menyusun pertanyaan
|
|
|
|
|
|
3.
|
Kemampuan menjawab pertanyaan yang diajukan guru
|
|
|
|
|
|
4.
|
Kemampuan
menghargai pendapat orang lain.
|
|
|
|
|
|
5
|
Kemampuan
bekerja sama dengan orang lain.
|
|
|
|
|
|
6
|
Bertanggung
jawab
|
|
|
|
|
|
Skor maksimal =
30
Nilai : 21 – 30
= A
11 – 20 = B
10 - 1
= C
Format Penilaian
Psikomotor
No
|
Aspek yang dinilai
|
Skor
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1.
|
Menuangkan larutan kedalam gelas kimia
|
|
|
|
|
2.
|
Merangkai alat uji daya hantar listrik
|
|
|
|
|
3.
|
Mengukur larutan
|
|
|
|
|
Skor maksimal =
30
Nilai :
Keterangan: 8 - 12
= A
4 -
7 = B
1 -
3 = C
Bandung, Oktober
2010
Guru pamong, Praktikan,
Langganan:
Postingan (Atom)